Bahagia itu sederhana

Bahagia itu sederhana, saat melihat Fauzan sudah bisa mengikat tali sepatunya sendiri. Saat dia bilang, pulang sekolah tidak usah di jemput (jarak sekolah - rumah kurang dari 500 meter). Saat dia minta menginap di rumah Bude-nya tanpa di temani ibu bapaknya.

Kata Bude-nya, sewaktu menginap tanpa ibu bapaknya, Fauzan itu benar-benar mandiri lho. Apa-apa sendiri. Ngga minta bantuan. Padahal nih ya, kalau di rumah dan ada ibunya, duh ... manja bener. 

Kalau di rumah, dia masih suka meluk-meluk ibunya, tiba-tiba mencium pipi atau kening. Dan masih mau di cium. Tapi, kalau di luar, kadang suka menolak kalau mau di peluk dan di cium. Malu katanya, hehe.

Emak-emak melow nih. Ngga kerasa ya, sebulan lagi Fauzan itu sudah naik ke kelas 3 SD. Dan ketika buka-buka folder lama di komputer, ada foto Fauzan kecil. Duh, jadi kangen.

 Fauzan umur 9 bulan, pipinya gembil ya. Pertama kali Fauzan ke studio foto nih.

Yang ini umur 1,5 tahun.

Dulu belum bisa protes di pake-in baju apa aja. Sekarang ? duh, harus berantem dulu sama ibunya. Dia sudah punya selera sendiri. Selera yang kadang membuat sebal ibunya. Gimana ngga, maunya pakai baju yang itu-itu aja. Kadang dengan cueknya, dia pakai celana kaos yang udah sedikit cingkrang plus sobek di  beberapa tempat. Kalau ngga di tegur, ya kemana-mana pakai baju itu. Sama satu lagi, baju seragam polisi dan seragam tentara yang di belikan Mbahnya. Baju kesukaan yang hampir tiap hari di pakai di rumah. Emang sih, dia itu kalau di tanya cita-cita, pasti jawabnya polisi atau tentara. Lingkungan juga, setiap hari dan setiap saat selalu melihat mereka yang berseragam.

Itu kalau sedang cuek. Kalau mood-nya sedang bagus, kemana-mana (di rumah sekalipun) maunya pakai kemeja atau kaos yang di masukin ke celana panjangnya lalu pakai ikat pinggang. O iya, dia paling ngga suka pakai celana pendek. Maunya pakai  celana panjang. Kurang tau tuh alasannya apa.

Walau begitu, celotehannya terkadang masih suka membuat kami senyum-senyum. Seperti kemarin sehabis sholat Maghrib berjamaah, Fauzan cuma berdoa buat orang tua dan selamat dunia akhirat. Ibu tanya, "kok Aa ngga pernah mint lagi sama Allah, minta apa gitu."
Trus dia berdoa, "Ya Allah, Aa pengen jalan-jalan ke luar negeri sama bapak dan ibu, tapi ibunya jangan m****h kalau naik pesawat (tau aja kalau ibunya gampang mabuk kalau naik kendaraan, hehe), pengen punya mobil Ferrari, pengen punya mobil Lamborghini (waduh .. ), pengen semua sehat. Itu aja deh. Amin"

Dan tadi, sehabis sholat Maghrib juga, ibu ingetin lagi buat berdoa. Jawabnya, "kan doanya sama dengan kemarin bu. Ya udah deh, Ya Allah, Aa pengen yang kemarin aja. Amin."

Hihihihi.