Jumat, 04 April 2014

Selalu Ada Maksud Baik di Setiap Rencana-Mu.

Kemarin sore ibu membuat status di FB seperti ini :


Di komentarin sama Mbak Nanie, kalau status itu bukan ibu banget. Mbak Nanie itu tahu sekali siapa ibu. Rumah kami berdekatan dan dari kecil sampai dewasa sering barengan. Walau sekarang jarang ketemu karena kesibukan masing-masing. Jangankan Mbak Nanie, Bapak juga sampai tanya sepulang dari kantor. Ibu jawab ngga ada apa-apa, tapi akhirnya cerita juga sama Bapak.

Memangnya kalau membaca status itu, apa sih yang kepikiran tentang ibu ? Terkesan orang yang putus asa ya. Jadi malu dengan postingan Mbak Alaika tentang ibu di sini. Mbak Al bilang, karakter ibu itu sabar, lemah lembut dan berhati bersih. Duh Mbak, kayaknya harus di ralat, Ibunya Fauzan tidak seperti itu. Tuh buktinya bikin status galau kayak gitu di FB. Yang bener itu komentar Nchie di postingan Mbak Al, ibu mah cerewet dan bawel. Iya Nchie, saya mengakui itu kok. Semua teman yang pernah bertemu pasti merasakannya, cuma pada gak berani bilang aja :-D.

Walau ibu cerewet dan bawel, tapi ibu sebenarnya orang yang tertutup. Ibu bukan orang yang gampang bercerita tentang apa yang ibu rasa, pun kepada mereka yang disebut sahabat. Lagian juga, ngga pernah ada yang tanya *kasian bener :-D. Ibu lebih senang menyimpan resah sendiri, menangis diam-diam, menuliskannya secara tersirat dan berusaha melupakan semua meski ngga mudah.

Setelah menikah, baru deh punya tempat curhat yang mana ibu bisa merasa nyaman dan aman. Siapa lagi kalau bukan Bapak, itupun jarang-jarang. Padahal nih ya, kadang Bapak itu cuma diem aja kalau ibu cerita macam-macam. Nyebelin sebenernya, hehehehe. Kadang-kadang aja Bapak kasih komentar yang mengingatkan, karena Bapak percaya kalau sebenarnya Ibu tahu apa yang harus dilakukan saat punya masalah.

Hayo, siapa coba yang pernah ibu curhatin secara khusus, pasti ngga ada. Kecuali curhat-curhat ringan aja. Ada sih satu orang teman dunia maya yang pernah ibu curhatin secara khusus tentang sesuatu yang membuat dada ibu sesak. Padahal udah curhat juga sama Bapak, udah nangis, udah di tulis juga di postingan secara tersirat. Saking emosionalnya saat itu. Dan mudah-mudahan, ngga harus ada lagi acara curhat sama si teman itu sampai nangis darah *halah .. hehehe. Bukan ngga percaya lagi, tapi lebih kepada diri Ibu sendiri. Kasian uy membebani orang lain dengan masalah Ibu.

Nah trus, sebenarnya ada apa sampai ibu menulis status di FB itu ? Kejadian di dunia nyata sih. Ada kejadian ngga enak aja saat mengantar Fauzan berenang bersama teman-teman sekolahnya di hari kemarin. Ada yang membuat Ibu tidak nyaman. Intinya, tidak semua kebaikan langsung di balas baik pula dengan yang bersangkutan.

Jadi mengoreksi diri sendiri, berarti niat Ibu belum tulus & ikhlas saat berbuat baik. Karena Ibu mengharap pamrih. Duh Ya Rabb, maafkan. Beri hati yang jauh lebih lapang, jiwa yang lebih besar. Selalu ada maksud baik di setiap rencana-Mu.

Kolom komentar ibu tutup, sengaja, hehehe. Ini postingan curhatan banget ya. Kalau mau komen lewat kolom email di sebelah aja tuh *pede banget, siapa juga yang mau komen :-D.